Logo organisasi SWI Sekber Wartawan Indonesia
TRIBUNCHANNEL.COM – Jepara – Insiden pelecehan yang dialami wartawan bernama Badi terjadi pada saat acara pengukuhan perpanjangan masa jabatan Kepala Desa di Pendopo Kabupaten Jepara pada Rabu 29/5/2024 mendapat respon keras dari sejumlah organisasi pers di Jepara. Salah satunya adalah Sekber Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah, yang digawangi oleh Suroto Anto Saputro.
Ketua SWI Jateng melalui Humas Petrus Paranto menyatakan, bahwa kami dari organisasi SWI Jawa Tengah mengecam dan mengutuk keras oknum kepala desa yang diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap wartawan yang sedang liputan di Pendopo saat acara pengukuhan jabatan kepala desa, “tandasnya.
Kami dari SWI Jateng sangat menyayangkan dan menyesalkan insiden tersebut, seharusnya semua instansi pemerintah bersinergi dan menjaga hubungan harmonis yang sudah terjalin dengan media. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Hubungan yang baik antara media dan pemerintah harus tetap terjaga demi kepentingan bersama, “ujarnya.
Pihaknya, juga mengutuk keras tindakan pelecehan verbal yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa berinisial (S) terhadap wartawan yang sedang meliput acara tersebut. Kami mendesak agar perbuatan oknum Kepala Desa segera disikapi oleh pihak berwajib, agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Ingat wartawan adalah pilar ke empat Pemerintahan, “ucapnya.
Selain itu, “Tindakan pelecehan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami meminta agar kasus ini segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib, Ia berharap, kasus ini dapat menjadi perhatian semua pihak untuk lebih menghargai peran penting media dalam menjalankan tugasnya, “tuturnya.
“Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia, dan menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap wartawan masih perlu diperkuat. Para jurnalis yang tergabung dalam berbagai organisasi pers di Jepara juga menyatakan solidaritasnya kepada korban dan mendesak adanya tindakan tegas terhadap pelaku.
Menurut keterangan Badi, wartawan korban pelecehan tersebut, mengatakan bahwa ia diludahi oleh oknum Kepala Desa berinisial S saat sedang meliput kegiatan tersebut. “Juh!!! Wartawan tai, “umpat S dengan kasar sambil meludah, “kata Badi saat menirukan oknum kepala desa.
“Kejadian tersebut sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang hadir dalam acara pengukuhan itu. Serta menimbulkan kehebohan dan mengganggu jalannya acara yang seharusnya menjadi momen penting bagi para kepala desa yang masa jabatannya diperpanjang.
Atas perlakuan yang diterimanya, Badi berencana akan melaporkan oknum Kepala Desa S ke Polres Jepara. Ia berharap dengan pelaporannya nanti, kasus ini mendapat perhatian serius dan menjadi pelajaran bagi para kepala desa agar tidak bertindak sewenang-wenang terhadap profesi wartawan. “Tindakan pelecehan dan premanisme seperti ini tidak bisa dibiarkan. Oknum Kades ini harus diberi sanksi tegas, “tegas Badi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak oknum kepala desa maupun dari pihak Pemerintah Kabupaten Jepara terkait insiden ini. Para wartawan yang tergabung dibeberapa organisasi juga akan menyuarakan keprihatinannya dan mendesak agar kasus ini segera ditangani dengan serius.
Red