Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan melaksanakan Pendataan Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahun 2024.
TRIBUNCHANNEL.COM – Kota Pekalongan – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan melaksanakan Pendataan Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan Tahun 2024. Pelaksanaan survey tersebut dimulai pada tanggal 1-31 Juli 2024.
Kepala BPS Kota Pekalongan, Rahyudin mengungkapkan, bahwa survei ini menyasar sebanyak 300 IMK di empat kecamatan yang memiliki 1 hingga 19 tenaga kerja. Oleh karena itu, pada survey ini, BPS menerjunkan 11 orang petugas, terdiri dari 8 orang petugas pendata lapangan dan 3 orang petugas pengawas.
“Para petugas lapangan akan mendata profil IMK hingga jenis industri yang digelutinya, “ucapnya saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (2/7/2024).
Menurutnya, Survei IMK ini bertujuan untuk menyediakan basis data IMK berkualitas bagi pembuat kebijakan serta mengetahui profil IMK daerah potensi di Kota Pekalongan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi.
“Sebelum diterjunkan ke lapangan, para petugas tersebut telah diberikan pembekalan dan pelatihan di Ruang Cuiri Setda Kota Pekalongan pada Kamis, 27 Juni 2024. Sehingga, harapannya data yang dihasilkan bisa lebih akurat dan akuntabel, “pungkasnya.
Red
Warga Binaan Lapas Dilatih Ternak Domba
Kota Pekalongan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan memberikan pelatihan peternakan domba kepada warga binaannya di Pekarangan Lapas setempat.
Kalapas Kelas IIA Pekalongan, Asih Widodo melalui Kepala Seksi Kegiatan Kerja pada Lapas Kelas IIA Pekalongan, Bambang Saptopo, mengatakan, pelatihan peternakan domba tersebut merupakan pembinaan bagi warga binaan agar bisa lebih mandiri. Menurutnya, pembekalan ternak domba kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan oleh Lapas Kelas IIA Pekalongan.
“Pelatihan ternak domba ini sudah berjalan sejak 6 bulan lalu atau tepatnya akhir Tahun 2023. Awalnya kami membeli dua (2) ekor domba , berkembang biak menjadi lima (5) ekor. Pada Hari Raya Idul Adha kemarin, kami jadikan untuk hewan qurban 1 ekor, sehingga masih tersisa 4 ekor domba,”ujar Bambang, Selasa (2/7/2024).
Disampaikan Bambang, pelatihan ternak domba ini bisa dijadikan upaya pembinaan dan bekal keterampilan kepada warga binaan yang nantinya akan bisa diterapkan kelak saat mereka bebas dan kembali ke masyarakat, dan juga dapat menciptakan ekonomi mandiri di tengah masyarakat.
“Pelatihan peternakan domba ini bertujuan agar warga binaan bisa meningkatkan kualitas diri dan jadi bekal saat mereka bebas. Kami berharap, agar warga binaan bisa bersungguh-sungguh dalam melakukan pelatihan ini. Ini adalah peluang dan kesempatan yang sangat baik bagi warga binaan. Kelak ilmu yang didapat akan bermanfaat saat kembali ke masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi,”terangnya.
Lanjutnya, dipilihnya ternak domba karena dinilai dari segi perawatan cukup mudah, murah, lingkungan memadai, dan cepat berkembangbiak. Setiap hari, warga binaan antusias rutin membersihkan kotoran yang ada di kandang dan memberi pakan domba menggunakan rumput yang ada di sekitar pekarangan Lapas. Kotoran domba yang diternak pun bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos lahan pertanian di Lapas. Selain dilatih beternak domba, mereka juga diberikan pembekalan ternak ayam, pertanian, perikanan, menjahit dan membatik.
“Hasil panen dari budidaya pertanian, peternakan atau konveksi memang biasanya kami juga perjualbelikan kepada pihak luar yang telah bekerjasama dengan Lapas,”pungkasnya.
Red