Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat menggelar Lomba Mandi Cuci Kakus
TRIBUNCHANNEL.COM – Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat menggelar Lomba Mandi Cuci Kakus (MCK) Komunal antar Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) se-Kota Pekalongan Tahun 2024. Setelah melalui tahap penjurian, dari total 23 KPP, terpilih 5 pemenang terbaik.
Adapun pemenang KPP terbaik dalam pengelolaan MCK komunal tingkat Kota Pekalongan Tahun 2024 yakni juara I diraih oleh KPP MCK Kelurahan Pasirkratonkramat RT 01 RW 16, Juara II dimenangkan oleh KPP MCK Panjang Baru RT 03 RW 07, Juara III diraih oleh KPP MCK Kelurahan Padukuhan Kraton RT 06 RW 13, Harapan I dimenangkan oleh KPP MCK Panjang Wetan RT 07 RW 13, dan Harapan II diraih KPP MCK Krapyak RT 04 RW 03. Para pemenang mendapatkan hadiah uang pembinaan dan seperangkat alat kebersihan yang diserahkan secara langsung oleh Plt Walikota Pekalongan, H Salahudin, didampingi Plh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Istiqomah, Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto, Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto, dan Team Leader Program Adaptation Fund Pekalongan, Andi Kiki, serta perwakilan Bank Jateng, berlangsung di Ruang Garuda Kantor DPUPR setempat, Selasa (12/11/2024).
Usai menyerahkan hadiah pemenang, Salahudin mengungkapkan bahwa, penyerahan hadiah lomba ini merupakan bentuk apresiasi penghargaan kepada KPP MCK sekaligus bentuk terimakasih pemerintah kepada mitra pemerintah seperti PT Bank Jateng, Yayasan Kemitraan, Mie Gacoan dan beberapa lembaga maupun badan usaha lain yang terlibat dalam pemberian bantuan pembangunan, rehabilitasi maupun pengelolaan MCK di Kota Pekalongan.
“Karena tanpa pengelolaan yang baik, aset MCK yang diberikan, manfaatnya kurang maksimal dan tidak bisa untuk jangka panjang karena cepat rusak dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu diadakan lomba pengelolaan MCK antar KPP ini untuk menyemangati dan memberikan penghargaan kepada KPP atas kerja keras dan kesabaran mereka dalam mengelola MCK,”ucapnya.
Menurutnya, selain KPP, masyarakat juga diminta turut serta dalam pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan MCK agar keberadaan MCK di wilayahnya masing-masing bisa tetap terjaga dan awet untuk jangka panjang, termasuk untuk biaya pemeliharaannya. Salahudin menjelaskan, idealnya setiap rumah memang memiliki MCK sendiri, namun dikarenakan keterbatasan lahan dan anggaran, maka MCK komunal ini bisa menjadi solusi fasilitas umum yang dapat digunakan secara bersama oleh beberapa keluarga di lokasi pemukiman untuk keperluan mandi, cuci dan buang air. Sehingga, keberadaan MCK ini harus dikelola dengan baik, karena warga sendiri yang akan memanfaatkannya.
“Kita yang harus memelihara bersama-sama, jangan egois. Kita harus memulai dari diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekat,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto menambahkan, tujuan lomba pengelolaan MCK antar KPP tersebut adalah untuk meningkatkan semangat dan memotivasi bagi para pengelola MCK komunal agar bisa saling merawat, memelihara, dan mengelola MCK komunal yang sudah dibangunkan secara baik pemerintah maupun stakeholder terkait seperti dari Yayasan Kemitraan. Dari lomba ini diharapkan bisa memicu semangat para pengelola MCK komunal agar lebih maksimal dalam pengelolaannya sekaligus MCK ini tidak hanya sekadar dibangun saja, melainkan keberadaan MCK ini dapat memberi manfaat lebih kepada masyarakat sekitarnya.
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, ada 827 rumah warga di Kota Pekalongan yang belum memiliki jamban keluarga. Sehingga, MCK komunal ini bisa menjadi solusi mengatasi hal tersebut. Disamping itu, di tengah keterbatasan anggaran dan luasan lahan, kami masih berupaya menjalin kolaborasi dengan stakeholder terkait seperti CSR untuk menyalurkan dana Tanggung Jawab dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) nya untuk membantu permasalahan pengadaan MCK tersebut,”ujar Bambang.
Pihaknya berharap, kegiatan kolaborasi pengelolaan MCK ini tidak hanya berhenti disini saja, melainkan bisa berkelanjutan di masa-masa yang akan datang.
“Salah satu pemanfaatan TJSLBU ini adalah untuk penyediaan jamban-jamban keluarga. Semoga ke depan dana TJSLBU ini bisa terus ditingkatkan untuk membantu masyarakat khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. Kami berharap, keberadaan MCK komunal ini bisa meningkatkan pula derajat kesehatan masyarakat setempat, “pungkasnya.
Red