Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid
TRIBUNCHANNEL.COM – Kota Pekalongan – Naiknya kasus stunting di Kota Pekalongan membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memberikan perhatian khusus untuk penurunan angka stunting. Angka stunting di Kota Pekalongan naik 5,1% sehingga angkanya menjadi 28%.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid berkomitmen untuk berupaya menurunkan stunting, mengevaluasi apakah program penurunan stunting yang selama ini ada di masyarakat sudah dimanfaatkan betul oleh masyarakat.
“Hal apakah yang menjadikan angka stunting ini naik? Apakah sampling sudah merata di empat kecamatan? Padahal salah satu kelurahan di Kota Pekalongan yakni Bandengan dinyatakan zero stunting,” terang Wali Kota Aaf usai rapat di Ruang Paripurna DPRD, Selasa (10/7/2024).
Menurut Aaf luar biasa di Bandengan dapat zero stunting dengan kondisi daerah yang masih mengalami rob. “Hal-hal yang bisa menjadi percontohan di Bandengan coba kita terapkan secara masif. Kita juga sudah kerahkan bapak asuh stunting, ASN peduli stunting, dan program lainnya,” bebernya.
Aaf mengaku siap menerima rekomendasi dan evaluasi dari DPRD untuk diterapkan bersama Dinsos P2KB dan Dinkes Kota Pekalongan. “Rekomendasi langkah efektif apa sajakah untuk mengurangi stunting di Kota Pekalongan. Selama ini ada program cek kesehatan menjelang pernikahan juga sudah berjalan, pemeriksaan ibu hamil selama kehamilan 6 kali gratis di puskesmas juga sudah,” terangnya.
Aaf menekankan agar masyarakat menggunakan fasilitas tersebut. Rekan pendamping makanan stunting juga harus mengawal betul pemberian makanan atau gizi tambahan untuk anak stunting.
Red