Rapat Koordinasi Pimpinan DPRD Kajen, Pimpinan Komisi I, II, III dan Komisi IV Bersama Pemkab di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong.
TRIBUNCHANNEL.COM – KAJEN – Menjelang lebaran tahun 2024, DPRD Kabupaten Pekalongan mendorong percepatan recovery materiil dan psikis korban banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Selain itu, embung atau reservoir yang menjadi penyebab banjir bandang tersebut harus segera diperbaiki konstruksinya, agar bencana itu tak terulang lagi.
Penekanan itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pimpinan DPRD, Pimpinan Komisi I, II, dan III dan Komisi IV DPRD bersama Pemkab Pekalongan, perwakilan korban banjir bandang dan perwakilan PT HAI di Ruang Rapat Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan, pada Rabu, 20 Maret 2024 lalu.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hj Hindun, didampingi Wakil Ketua DPRD Sumar Rosul. Tampak hadir anggota DPRD Abdul Munir, Ahmad Muzaki dan Eva Abdullah, Sekda M Yulian Akbar, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Wahyu Kuncoro, Kepala Pelaksana BPBD Budi Raharjo, Camat Bojong Farid Abdul Hakim, dan instansi terkait lainnya.
Pada hari Jumat 22/3/2024, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hj Hindun, saat ditemui awak media usai rakor, mengatakan, pasca banjir bandang di Desa Wangandowo agar segera dibentuk tim yang menangani permasalahan pasca bencana.
Tim ini bertugas untuk saling koordinasi antara PT HAI dan pemda terkait apa saja yang akan dilakukan dalam rangka merecovery, baik dari sisi kerugian, pembenahan reservoir, trauma healing di masyarakat, dan kerugian lainnya termasuk rumah penduduk. “Rumah yang rusak berat, sedang dan ringan menjadi tanggung jawab PT yang harus segera diperbaiki,”ujar Hindun.
Permintaan dari korban banjir, kata Hindun, agar proses pemulihan itu segera dilaksanakan. Warga meminta agar tanggal 25 Maret 2024 pembenahan sudah bisa dimulai. “Nanti DPRD akan senantiasa monitoring perkembangannya, sehingga bisa kita lihat nanti perkembangannya seperti apa,” ujar dia.
Humas PT HAI Alex Rahman, mengatakan, banjir di Desa Wangandowo merupakan sebuah bencana yang tidak diinginkan oleh siapapun. Dari perusahaan berkomitmen akan merecovery secepatnya.
“Kita bekerjasama dengan pemerintah daerah dan badan-badan yang lain untuk mempercepat pemulihan, baik itu secara meteriil maupun psikologi,” tandasnya.
Red