Mahasiswa Tim KKN II Universitas DiponegoroMahasiswa Tim KKN II Universitas Diponegoro memperkenalkan aplikasi SI APIK kepada para pelaku UMKM
TRIBUNCHANNEL.COM – Hadiluwih Sragen – Pada 04/08/2024, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Namun, banyak di antara mereka yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal pencatatan keuangan.
Ketidakteraturan dalam pencatatan transaksi seringkali mengakibatkan kesulitan dalam mengetahui kondisi keuangan usaha, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada pengambilan keputusan bisnis.
Oleh karena itu, diperlukan suatu alat yang mudah digunakan dan mampu membantu UMKM dalam mencatat setiap transaksi keuangan mereka secara rinci dan akurat. Aplikasi SI APIK hadir sebagai solusi digital yang dapat diakses dengan mudah oleh para pelaku UMKM untuk membantu mereka mencatat transaksi sehari-hari dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Program pendampingan ini dilakukan di beberapa tempat UMKM yang ada di Desa Hadiluwih. Dua di antaranya adalah Aufa Rajut Craft, sebuah UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tas rajut, dan Bagas Cake n Cookies, UMKM yang bergerak di bidang snack dan catering.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pengenalan aplikasi SI APIK, tetapi juga memberikan pelatihan langsung mengenai cara penggunaannya. Kegiatan pendampingan dimulai dengan memperkenalkan apa itu aplikasi SI APIK kepada para pelaku UMKM. Mahasiswa Tim KKN II Universitas Diponegoro dari Program Studi S1 Akuntansi yaitu, Denia Mazaya Retsa Utomo, menjelaskan secara rinci fitur-fitur yang ada dalam aplikasi tersebut, seperti pencatatan pemasukan, pengeluaran, pembuatan laporan keuangan, dan fitur lain yang relevan dengan kebutuhan UMKM.
Setelah pengenalan fitur, sesi berikutnya difokuskan pada demonstrasi penggunaan aplikasi. Para pelaku UMKM diajarkan langkah-langkah pendaftaran, mulai dari cara mengunduh aplikasi, membuat akun, hingga melakukan pengaturan awal.
Mahasiswa juga membantu mereka dalam melakukan simulasi pencatatan transaksi secara langsung menggunakan aplikasi SI APIK. Dengan cara ini, pelaku UMKM dapat memahami secara praktis bagaimana aplikasi ini dapat diintegrasikan ke dalam operasional harian mereka.
Sesi terakhir dari program pendampingan ini diisi dengan sesi tanya jawab, di mana para pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam penggunaan aplikasi SI APIK.
Mahasiswa KKN UNDIP dengan sabar memberikan jawaban dan solusi atas setiap pertanyaan, sehingga pelaku UMKM merasa lebih percaya diri dalam menggunakan aplikasi tersebut secara mandiri.
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Hadiluwih dapat lebih mudah dalam mencatat transaksi keuangan mereka dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Aplikasi SI APIK diharapkan dapat menjadi alat yang dapat diandalkan oleh para pelaku UMKM untuk memantau kondisi keuangan usaha mereka, sehingga mereka dapat membuat keputusan bisnis yang lebih tepat dan terinformasi. Lebih jauh lagi, mahasiswa KKN UNDIP berharap agar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kapasitas UMKM di Desa Hadiluwih, sehingga mereka dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain, sehingga semakin banyak UMKM di Indonesia yang dapat merasakan manfaat dari digitalisasi pencatatan keuangan melalui aplikasi SI APIK.
SAS/RED