BPBD setempat bersama perangkat Kelurahan Gamer melakukan peninjauan langsung ke lokasi 2 rumah warga terdampak gempa sekaligus menyalurkan bantuan paket sembako
TRIBUNCHANNEL.COM – Kota Pekalongan – Getaran gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang terasa kuat hingga wilayah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu sore (7/6/2024). Berdasarkan, rilis dari BMKG, titik gempa berada di Kabupaten Batang. Gempa Mag:4.6, 07-Jul-2024 14:35:25WIB, Lok:6.97LS, 109.72BT (6 km BaratDaya BATANG-JATENG), Kedlmn:10 Km. Walaupun titik gempa di Kabupaten Batang, gempa terasa di Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Warga yang sedang berkunjung di mall yang ada di Kota Batik tersebut mereka berhamburan keluar dari mall. Bahkan, akibat gempa tersebut, 2 (dua) unit rumah warga milik Bapak Fatoni dan Bapak Sodikin di Kelurahan Gamer RT 002 RW 004, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan turut terdampak gempa.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama perangkat Kelurahan Gamer langsung melakukan assesment peninjauan langsung ke lokasi 2 rumah warga terdampak gempa sekaligus menyalurkan bantuan paket sembako dari BNPB.
Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo membenarkan bahwa, kejadian gempa di wilayah Batang itu, turut berdampak pada 2 rumah warga di Kelurahan Gamer, Kota Pekalongan yang lokasinya perbatasan dengan wilayah Kabupaten Batang. Menurut laporan yang diterima BPBD dari perangkat kelurahan setempat, 2 rumah itu milik Bapak Fatoni dan Bapak Fatoni. Dimana, untuk rumah Bapak Fatoni, dinding belakang area dapur roboh saat terjadi gempa dan mengenai serta menimpa atap bagian samping rumah Bapak Sodikin. Pada saat kejadian kebetulan penghuni rumah sedang berada didalam rumah. Beruntung, gempa tersebut tidak sampai mengenai anggota keluarga, walaupun saat kejadian istri dari Sodikin sedang melakukan aktivitas memasak didapur. Keduanya hanya merasakan kaget dan shock saat kejadian sampai lemas.
“Awalnya pada atap dan dinding dapur Bapak Fatoni ambrol karena tidak ada perkuatan dengan balok dan kolom. Jadi, hanya tumpukan batu bata saja. Secara konstruksi memang kurang kuat. Karena reruntuhan dinding rumah Bapak Fatoni yang menimpa atap (genteng) dan rangka atap (kayu) rumah Bapak Sodikin menyebabkan debu lumayan tebal,”terang April, sapaan akrabnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/7/2024).
April menjelaskan, dari hasil survey lokasi tersebut, Lurah Gamer, Slamet Samuji langsung membuat laporan untuk pengusulan bantuan terhadap 2 warganya yang rumahnya terdampak gempa. Pihaknya bersyukur, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut. Untuk kerugian akibat reruntuhan atap dan dinding bangunan dua rumah tersebut ditaksir Rp28,2 juta (kerusakan sedang).
“Setelah dilakukan assesment ke lokasi, kami menyalurkan Paket sembako dari BNPB kepada 2 KK tersebut. Untuk kerugian yang dialami Bapak Fatoni yakni kerusakan dinding sekitar 28 meter persegi senilai Rp28 juta. Sementara, untuk rumah milik Bapak Sadikit terjadi kerusakan genteng karena tertimpa dinding rumah Bapak Fatoni senilai Rp200 ribu. Untuk bantuan tunai, kami tengah usulkan ke Walikota melalui tembusan BPBD. Ketika surat sudah turun maka bisa langsung dibikinkan nota dinasnya untuk pencairan bantuan. Berdasarkan, Perwal Kota Pekalongan untuk kategori kerusakan sedang, mereka mendapatkan Rp2,5-5 juta, sementara untuk kerusakan parah (rata tanah), bantuan biasanya sekitar Rp7,5 juta. Jadi, bantuannya memang berupa stimulus untuk meringankan beban mereka,”bebernya.
Terpisah, Lurah Gamer, Slamet Samuji menerangkan, berdasarkan assesment BPBD setempat untuk dampak gempa di kelurahannya tidak begitu parah (kategori ringan). Menurutnya, pada saat kejadian gempa, memang sebagian ada yang merasakan getaran gempa yang kuat dan ada yang rendah. Namun, ada beberapa warga yang panik dan berhamburan keluar rumah tetapi tidak ada dampak yang signifikan.
“Kami tetap mengusulkan bantuan ke BPBD Kota Pekalongan terhadap 2 warga kami yang rumahnya terdampak gempa. Mengingat, hal ini merupakan bagian dari bencana dan ada kerugian material walaupun Alhamdulillah kami bersyukur tidak ada korban jiwa baik yang luka-luka maupun meninggal dunia,”ungkapnya.
Istri dari Bapak Sadikin, Tunamah mengakui, pada saat kejadian dirinya tengah membuat cemilan (jajan) untuk keluarga di dapur sembari duduk memandang dinding rumahnya. Tidak berapa lama, dirinya mendengar suara gemuruh besar bak pesawat melintas, diiringi getaran yang cukup kencang. Seketika, ia panik dan sempat berteriak memanggil suaminya, Bapak Sadikin yang tengah duduk membaca koran di ruang tamu. Kemudian, ia diminta suaminya langsung lari keluar rumah dan menjauh dari dapur miliknya yang gentengnya berjatuhan dan tertimpa dinding tetangganya, Bapak Fatonì.
“Saya panik dan langsung lari keluar rumah sama suami dan anak-anak. Memang, awalnya kami tidak sadar kalau getaran dan suara itu akibat gempa, taunya ada suara mirip pesawat atau apa gitu. Getaran Saya rasakan dua kali dalam waktu berdekatan, pertama di sekitar sumur dan yang kedua di dekat meja dapur. Saya melihat seperti dinding dan genteng atap rumah Saya seperti terangkat gitu dan tidak berapa lama dinding rumah sebelah ada yang roboh dan menimpa genteng rumah Saya,”jelasnya.
Sementara itu, istri dari Bapak Fatoni, Suminah (51 tahun) menceritakan awal kejadian gempa sekitar pukul 14.35 WIB dirinya tengah memasak di dapur bersama anak laki-lakinya (25 tahun) sedang mencuci piring di dapur. Sementara, suaminya, Bapak Fatoni sedang bekerja atau tidak berada di rumah. Kemudian, ia bersama anaknya merasakan getaran gempa (lindu), diikuti suara gemuruh, dan serpihan batu bata dinding rumahnya bertaburan. Ia sempat terkena sedikit serpihan kecil dan tanpa pikir panjang, dirinya bersama anak laki-lakinya langsung lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Kami langsung lari ke luar rumah, dengar suara tetangga-tetangga juga panik lari. Saya yang udah terlanjur mau memasak kacang juga Saya tinggal aja keluar sampai masakannya hangus semua saking paniknya. Alhamdulillah, saat kejadian tidak ada yang luka. Dengan adanya, gerak cepat berupa assesment dan bantuan dari dinas terkait tentu kami sangat berterimakasih bisa meringankan beban keluarga kami,” pungkasnya.
Red