Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto saat Membuka acara Sosialisasi Gerakan Satu Rumah Satu Pohon
TRIBUNCHANNEL.COM – Madiun – Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) menggelar sosialisasi Program Ketahanan Lingkungan Berkelanjutan melalui gerakan “Satu Rumah Satu Pohon” yang merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
Program ini merupakan program Nasional dari Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat.
Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun Sumanto yang di hadiri Bupati dan Wakil Bupati ,Sekda ,Staf Ahli bidang pembangunan dan keuangan ,Staf ahli bidang Kesejahteraan, asisten perekonomian dan pembangunan , Inspektur dan Kepala Perangkat Daerah ,Camat serta Kades dan Lurah Se-kabupaten Madiun bertempat di Pendopo Ronggo Djoemeno Caruban Kamis (12/6/2025).
Kepala Disperta Kabupaten Madiun Sumanto menyampaikan, bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi Bupati dan Wakil Bupati ,yaitu Madiun Bersih, Sehat Dan Sejahtera.
“Sosialisasi juga selaras dengan salah satu Misi Daerah yang tercantum dalam RPJMD tahun 2025-2030 yakni, Bersahaja dilingkungan yang mengandung makna komitmen untuk memaksimalkan pelestarian lingkungan hidup melalui pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan” jelas Kabid Disperta.
Sumanto menambahkan , dalam program gerakan *Satu Rumah Satu Pohon* ini Disperta akan menyerahkan 4500 bibit Alpukat dan 4600 bibit Mangga pada kelompok tani. Adapun jenisnya Kalau Alpukat nya Alpukat Mega Avocado dan Alpukat Kelud ,untuk Mangga jenis Mangga Thailand.
“Sehingga Kabupaten
Madiun nantinya mempunyai Icon yang menonjol di prodak unggulan jenis buah Mangga dan Alpukat ” terang Sumanto.
Sementara Bupati Madiun Hari Wuryanto, menjelaskan bahwa pemilihan pohon produktif seperti mangga dan alpukat menjadi pilihan utama karena dinilai cocok dengan karakteristik tanah di Kabupaten Madiun.
Diharapkan program ini bukan sekedar kegiatan simbolis saja, terapi merupakan langkah nyata untuk memperbaiki lingkungan dan meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan yang bisa mendorong perubahan pola pikir kebiasaan masyarakat produktif yang bisa bermanfaat langsung bagi keluarga, terutama alpukat, bisa menjadi produk ekspor. Gizinya luar biasa dan bermanfaat untuk kesehatan. Ini juga mendukung program MBG (Makan Bergizi Gratis), agar nanti kita tidak lagi bergantung pada pasokan buah dari luar,” harapnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, Pemerintah Kabupaten Madiun optimistis program ini dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi ketahanan pangan lokal dan pelestarian lingkungan “pungkasnya.
Red/Jnd