Warga Medan menggelar aksi demo di depan kantor Denpom 1/5 Medan Sumatera Utara.
TRIBUNCHANNEL.COM – MEDAN – Terbongkar sudah kriminalisasi yang dilakukan oknum Brimob, penyidik Polrestabes Medan dan Kejari Deli Serdang terhadap Edi Suranta Gurusinga alias Godol.
Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak membenarkan bahwa oknum TNI AD Kopral Mirwansah bertugas di Denma Kodam I/BB, telah ditahan Denpom I/5 Medan terkait kepemilikan Senpi ilegal, ”kata Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp, Jumat (12/04/2024) malam kemarin.
Informasi diperoleh menyebutkan, Kopral Mirwansah sudah ditahan Denpom I/5 Medan sejak beberapa hari lalu. Beredar kabar oknum TNI AD ini ditahan setelah mengakui bahwa Senpi yang dijadikan barang bukti untuk mengkriminalisasi Godol adalah miliknya.
Senpi jenis pistol Daewo No BA006497 DP51 kaliber 9 mili meter itu adalah buatan Korea Selatan. Infonya pistol itu diperoleh Kopral Mirwansah dari pecatan seorang anggota Polri yang meminjam uangnya Rp 4 juta.
“Sampai saat ini Kopral Mirwansah masih mendekam di sel tahanan Denpom I/5 Medan. Sementara itu seorang warga Kec. Pancur Batu sangat berterima kasih kepada Denpom I/5 Medan yang telah menahan Kopral Mirwansah, “jelas Kasad Maruli Simanjuntak.
Seorang warga Medan mengucapkan “Terima kasih Pak Denpom”. Rupanya masih ada TNI yang benar-benar berpihak kepada kebenaran. TNI benar-benar dari rakyat dan untuk rakyat. Saya jadi ingat kata-kata yang menyatakan, lebih baik melepaskan seribu penjahat dari pada menghukum satu orang yang tidak bersalah. Sekali lagi terima kasih banyak Pak Denpom karena telah berpihak kepada kebenaran, ”ucap warga pada hari Kamis 18/4/2024.
Seorang warga Medan juga menyampaikan, dengan ditahannya Kopral Mirwansah, kasus Godol ini diperkirakan akan menyeret sejumlah pejabat kepolisian dan kejaksaan. “Soalnya dalam penanganan kasus super kilat ini diduga ada mafia peradilan sehingga kejanggalan – kejanggalan dalam kasus itu terkesan, diabaikan, “ujarnya.
“Pihak Bid Propam Polda Sumut dan Kejatisu khsususnya asisten pengawasan, hendaknya tidak tinggal diam. Kedua institusi itu diharapkan memproses oknum Brimob dan penyidik Polrestabes Medan serta Kejari Deli Serdang, “pungkasnya.
Rizky/Red