Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh tiap tanggal 27 Maret, Pemerintah Kota Pekalongan.
TRIBUNCHANNEL.COM – Kota Pekalongan – Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh tiap tanggal 27 Maret, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menggenjot skrining TBC, salah satunya melalui Grebeg TB di wilayah 14 puskesmas Kota Pekalongan yang akan digelar pada 2 April mendatang. Hal tersebut disampaikan kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Programmer Pencegahan Penyakit Menular (P2M) setempat, Indayah Dewi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/3/2024).
Indayah menuturkan bahwa skrining merupakan salah satu strategi untuk menemukan seluruh kasus dan mengobati sampai sembuh, sehingga penularan TBC dapat dihentikan. Upaya penanggulangan TBC tersebut tidak hanya sektor kesehatan saja tetapi sektor non kesehatan juga harus terlibat.
Mengawali peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, dijelaskan Indayah pihaknya telah melaksanakan skrining TBC kepada sejumlah anak-anak resiko stunting di Kota Pekalongan. Dilanjutkan penyerahan sertifikat kepada pasien TBC Resisten Obat (RO) di RSUD Bendan dan Rumah Sakit Budi Rahayu.
“Puncak peringatannya adalah Grebeg TB kerjasama dengan Rumah Sakit dan organisasi profesi untuk peningkatan capaian kasus TBC di Kota Pekalongan. Masing-masing puskesmas bersama Dinkes, secara door to door menyisir masyarakat yang ada kasus TBnya, apabila ditemukan ada yang batuk dalam jangka waktu lama akan kita ambil sampel dahak dan kirimkan pada hari itu juga untuk di tes,” terangnya.
Bersama organisasi profesi seperti PPNI, IAKMI, PPPKMI dan Rumah Sakit, skrining tersebut juga dirangkaikan dengan pembagian baksos berupa minyak goreng. “Karena kegiatan ini dilaksanakan di bulan Ramadan kami sekaligus berbagi sedikit, setiap puskesmas kita alokasikan 20 pack minyak goreng,” imbuhnya.
Ia berharap, di tahun ini Kota Pekalongan bisa sesuai target seperti di tahun sebelumnya yang berhasil mencapai terbaik nomor 1 di Provinsi Jawa Tengah. “Mudah-mudahan penangganan TBC tetap baik seperti tahun lalu, penderita TBC mau menjalani pengobatan dan kontak terdekat penderita mau melaksanakan terapi pencegahan, ”tutupnya.
Sebagai informasi, Indayah menyebutkan hingga Maret 2024 ada sekitar 1634 terduga dan ditemukan kasus 197 dan saat ini sedang menjalankan pengobatan.
Red