Warga Desa Mranggen Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak menggelar tradisi apitan atau sedekah bumi.
TRIBUNCHANNEL.COM – Mranggen – Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan bumi tempat kita berpijak dengan segala rezeki berupa hasil bumi, warga Desa Mranggen Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak menggelar tradisi apitan atau sedekah bumi.
Selain sebagai bentuk rasa syukur, sedekah bumi ini digelar guna membersihkan desa dari segala bentuk hal yang kurang berkenan dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Acara kegiatan dalam sedekah bumi merupakan simbol persatuan dan kesatuan warga. Juga bermakna kebersamaan, kerukunan, saling memberi dan menerima dengan ikhlas dan riang gembira.
Salah satu bentuk kegiatan dalam menyambut sedekah bumi di Desa Mranggen adalah ziarah makam sesepuh desa, doa bersama dan Sima’atul Qur’an. Kegiatan ini digelar di Makam Simbah KH. Abdurrahman Qoshidil Haq di Suburan dan Makam Raden Bei Hadi (Simbah Rayung) Rayungkusuman oleh santri-santri Pondok Pesantren Al Badriyyah 2, pada Jum’at (7/6/2024).
Hadir Kepala Desa Mranggen Abdul Kholis beserta Jajaranya, Ketua BPD Beserta Anggotanya, Ketua RT/RW Se Desa Mranggen, tokoh masyarakat dan warga masyarakat desa Mranggen.
Kepala Desa Mranggen Abdul Kholis mengucapkan terima kasih atas kebersamaan, gotong royong dan keguyupan warga desa Mranggen dalam menjaga tradisi tahunan turun temurun warisan budaya leluhur.
“Mudah-mudahan warga desa Mranggen rezekinya mudah dan berkah, para petani hasilnya melimpah, seng dadi karyawan yo ojok sampek di PHK, seng pengusaha yo diparingi lancar dan barokah,” harapnya.
Ahmad Dliya’uddin Zabidi, Pengawas Pondok Pesantren Al Badriyyah 2 Rayungkusuman mengatakan, sedekah bumi adalah penghormatan kepada bumi atau bersedekah kepada bumi. Didalamnya juga terdapat nilai-nilai ajaran Islam yakni merajut ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, ukhuwah wathaniyah dan tasyakur bin nik’mat.
“Sedekah bumi adalah ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikannya kepada kita semua. Ini merupakan ajaran dari salah satu penyebar Islam di tanah air Indonesia, yaitu Walisongo yakni Sunan Kalijogo,” paparnya.
Salah satu perangkat desa Mranggen, Jafar Shodiq menyampaikan Sima’an Al-Qur’an atau mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan kegiatan yang sejalan dengan visi desa Mranggen, yaitu Mewujudkan Desa Mranggen Menjadi Desa Mandiri, Maju, Sejahtera, Produktif dan Agamais.
“Kegiatan Sima’an Al-Qur’an ini merupakan bentuk harapan dan ikhtiar untuk mewujudkan masyarakat desa Mranggen yang agamis. Agar kegiatan ini berjalan maksimal, Pemerintah Desa Mranggen menggandeng Pesantren Al-Badriyyah 2 Rayungkusuman Mranggen sebagai salah satu pesantren yang menaungi para penghafal Al-Quran di Mranggen ini, ” jelasnya.
Disampaikan, selain kegiatan keagamaan juga diagendakan kegiatan kirab budaya, barongan dan kuda lumping, pagelaran wayang kulit dan ketoprak, serta jalan sehat berhadiah.
BZ / RED