Mahasiswa KKN UNS kembali menunjukkan kreativitasnya dalam rangka mengatasi permasalahan limbah plastik yang kian menumpuk di lingkungan sekitar. Salah satu inisiatif yang diambil adalah dengan mengadakan kegiatan melukis galon bekas yang kemudian didaur ulang menjadi pot tanaman hias. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 8 Agustus 2024, di gedung serbaguna Kampung Hepi Joho, Manahan, Banjarsari, Solo.
Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB tersebut melibatkan partisipasi aktif dari anak-anak Kampung Joho. Mereka diajak untuk mengeksplorasi kreativitas mereka melalui kegiatan melukis galon bekas. Hendri, seorang mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2021 sekaligus Ketua Pelaksana Program Lukis Galon, memimpin jalannya kegiatan ini.
“Latar belakang penyelenggaraan kegiatan ini sebenarnya berakar pada isu lingkungan yang semakin mendesak. Banyak sekali limbah, khususnya galon plastik sekali pakai, yang hanya dibiarkan menumpuk di sekitar kita. Maka dari itu, kami memutuskan untuk mendaur ulang galon-galon ini menjadi pot tanaman yang bisa digunakan kembali,” ujar Hendri.
Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini mendapatkan pendampingan langsung dari mahasiswa-mahasiswi KKN UNS. Mereka dibimbing dalam setiap tahap proses melukis, mulai dari menentukan desain yang akan dibuat, membuat sketsa awal, hingga teknik melukis yang meliputi pencampuran warna, shading, dan penambahan garis tepi. Proses ini tidak hanya melatih keterampilan artistik anak-anak, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan.
Kegiatan ini tidak berhenti pada melukis galon saja. Pada hari Senin, 13 Agustus 2024, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman tanaman obat keluarga (Toga) menggunakan pot galon yang telah dilukis. Tim KKN UNS memilih lidah buaya sebagai tanaman utama yang akan ditanam. Pilihan ini didasarkan pada manfaat lidah buaya yang dikenal luas, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Selain itu, lidah buaya juga memiliki nilai estetika sebagai tanaman hias, yang cocok dipadukan dengan pot galon hasil karya anak-anak.
“Lidah buaya kami pilih karena selain memiliki banyak khasiat, tanaman ini juga cukup mudah dirawat dan tetap memiliki nilai estetika sebagai tanaman hias. Hal ini sangat selaras dengan pot galon yang telah dilukis oleh anak-anak,” tambah Hendri.
Kegiatan lanjutan yaitu penanaman lidah buaya dengan teknik fermentasi pemupukan terlebih dahulu. Proses ini dilakukan untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan tumbuh dengan optimal. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anak-anak dan masyarakat sekitar.
Terlihat bahwa anak-anak sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan melukis galon. Mereka tampak asik saat melukis motif flora di galon bekas yang kemudian akan digunakan sebagai pot tanaman. Acara ini ditutup dengan pemberian apresiasi kepada anak-anak dengan lukisan terbaik sebagai bentuk penghargaan atas kreativitas mereka.
Dengan kegiatan ini, Tim KKN UNS berharap dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekaligus menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu limbah plastik melalui cara-cara kreatif dan edukatif.