Pengurus Aliansi Tundung Madiun Jawa Timur, Kamis 12/12/2024
TRIBUNCHANNEL.COM – Madiun – Direktur RSUD Caruban baru saja mengumumkan pengadaan pegawai BLUD non-ASN yang ditetapkan melalui Keputusan Nomor 184 4/434/KPTS/402 102 110/2024. Sontak, pengadaan tenaga kesehatan tersebut justru mengundang reaksi keras Aktivis Tundung Madiun. Mereka menilai pengadaan ini tidak transparan dan terkesan terburu-buru.
Aktivis yang terdiri dari PSM-BANASPATI MOJOPAHIT dan masyarakat Cinta Madiun dengan tegas menolak keputusan tersebut. Pihaknya menuntut Rumah Sakit plat merah tersebut mengevaluasi kebutuhan tenaga kesehatan yang objektif dan transparan.
Tyawan Aji salah satu aktivis Tundung Madiun menilai dan mempertanyakan proses pengadaan tersebut. Pihaknya juga menuntut transparansi serta akuntabilitas yang lebih tinggi. Mereka juga menyerukan pembatalan pengadaan tenaga kesehatan non-ASN tersebut.
“Bukan tanpa sebab, momen ini tidak tepat karena dilakukan saat masa transisi pergantian pemimpin daerah. Jika pengadaan tetap dilanjutkan, Tundung Madiun akan melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang Direktur RSUD ke Inspektorat dan instansi terkait,” kecam Tyawan Aji Rabu (11/12/2024).
Jika pengadaan tetap dilaksanakan, lanjut Tyawan Tundung Madiun dan masyarakat yang menamakan *Cinta Madiun* akan melakukan demonstrasi besar-besaran dengan mengerahkan ribuan massa.
“Kami akan menciptakan sejarah baru di Kabupaten Madiun jika para pelayan publik tersebut tidak mendengarkan masukan dari masyarakat,” imbuhnya.
Tuntutan Aktivis Tundung Madiun:
– Memastikan bahwa pengadaan dilakukan berdasarkan kebutuhan nyata.
– Menuntut penghentian pengadaan jika tidak memenuhi kriteria transparansi dan akuntabilitas.
“Pengadaan tenaga kesehatan harus dilakukan secara objektif dan transparan untuk menghindari penyalahgunaan dan memastikan kebutuhan tenaga kesehatan yang tepat, “cetusnya.
Jnd/Red