KKN Undip bersama dengan masyarakat mengadakan kegiatan literasi informasi, untuk mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya pemahaman dan penggunaan informasi secara bijak
TRIBUNCHANNEL.COM – Sragen – Pada 19/07/24, Desa Hadiluwih menjadi saksi dari sebuah inisiatif bagi insan penerus bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi informasi bagi anak-anak setempat. Dengan semangat kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, KKN Undip bersama dengan masyarakat mengadakan kegiatan literasi informasi, yang dirancang khusus untuk mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya pemahaman dan penggunaan informasi secara bijak.
Kegiatan ini dihadiri oleh anak dari berbagai usia, yang dengan antusias mengikuti berbagai sesi yang telah disiapkan. Mulai dari pengenalan dasar tentang internet, cara memilih informasi yang valid, hingga pembelajaran mengenai dampak negatif dari berita hoaks, semua disampaikan dengan metode yang menarik dan interaktif. Kelompok KKN Undip sebagai fasilitator, yang terdiri dari mahasiswa Ilmu perpustakaan dan Informasi, tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga melibatkan anak-anak dalam berbagai permainan edukatif yang dapat menjadi bekal ilmu bagi peserta program literasi informasi berbasis edukids ini, serta peserta juga dilibatkan dalam diskusi kelompok.
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak di desa Hadiluwih tidak hanya lebih memahami pentingnya literasi informasi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat desa, yang berharap agar inisiatif serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung tumbuh kembang generasi muda yang cerdas dan kritis
Pada sesi pengenalan media sosial anak-anak tampak antusias mengikuti sesi ini. Banyak dari mereka yang baru pertama kali mendengar istilah seperti “privasi digital” dan “jejak digital”. Dengan bantuan alat peraga dan contoh-contoh nyata, Alvia Mahasiswa Ilmu Perpustakaan berhasil membuat topik yang kompleks menjadi mudah dipahami oleh anak-anak.
Anak-anak dibagi ke dalam kelompok kecil dan diberi tugas untuk menilai berbagai jenis informasi yang disajikan kepada mereka. Mereka belajar mengenali ciri-ciri informasi yang valid dan dapat dipercaya, serta cara menghindari jebakan berita hoaks yang seringkali menyesatkan.
Salah satu peserta, Najma, siswa kelas 5 SD, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti diskusi ini.
“Saya jadi kalau tidak semua yang ada di internet itu benar. Sekarang saya akan lebih hati-hati sebelum percaya pada apa yang saya baca di media sosial,” katanya.
Menjelang akhir kegiatan, para peserta berkumpul kembali untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan sepanjang hari.Sesi kegiatan diakhiri dengan kuis interaktif yang bertujuan untuk menguji pemahaman mereka mengenai materi yang telah disampaikan.
Banyak dari mereka yang menyatakan keinginan untuk terus belajar dan mengedukasi teman-teman mereka di sekolah tentang pentingnya literasi informasi.Para relawan dan fasilitator mengingatkan pentingnya dukungan dari orang tua dan guru dalam menjaga literasi informasi anak-anak tetap terjaga. Mereka berharap kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin, baik di desa Hadiluwih maupun di desa-desa lain di sekitarnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi anak-anak, tetapi juga menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya informasi yang benar dan berkualitas. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan anak-anak di desa Hadiluwih dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas dan kritis dalam menghadapi berbagai tantangan di era digital.
Oleh: Alvia Wanda Ayu Romadona
DPL:
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T
Juang Abdi Muhammad, S.AP., M.AP.
Azaria Eda Pradana, S.A.P., MPM
SAS/Red