SMP Negeri 20 Semarang, memiliki banyak siswa siswi terlatih dalam menjadikan limbah sampah berbungkus plastik menjadi karya seni inovatif,
TRIBUNCHANNEL.COM – Semarang – Berawal dari niat membudayakan perilaku bersih lingkungan dan memanfaatkan sampah, kini SMP Negeri 20 Semarang, memiliki banyak siswa siswi terlatih dalam menjadikan limbah sampah berbungkus plastik menjadi karya seni inovatif, menarik dan bernilai ekonomis.
Di bulan Juni ini, terdapat beberapa kegiatan, yaitu AAT (Asesmen Akhir Tahun), class meeting, dan pembagian rapor untuk peserta didik kelas 7 dan 8 di SMP Negeri 20 Semarang. AAT dilaksanakan minggu pertama bulan Juni, setelah itu peserta didik kelas 7 dan 8 mengikuti kegiatan class meeting.
Dalam kegiatan class meeting yang di laksanakan minggu kedua bulan Juni, ada beberapa lomba yang diadakan, mulai dari volly, futsal, membuat majalah dinding, membuat karya dari ecobrick, dan estafet air. Lomba membuat karya dari ecobrick dilaksanakan untuk mengajarkan peserta didik memanfaatkan limbah plastik yang ada serta melatih kerja sama dengan peserta didik lainnya.
Kemudian, hasil karya dari ecobrick yang terpilih dipamerkan dalam pameran hasil karya bersama dengan hasil karya lainnya yang sudah pernah dibuat oleh peserta didik.
Pameran hasil karya dilaksanakan hari Selasa, (25/6/2024) pukul 08.00-11.00 Wib di lobby SMP Negeri 20 Semarang. Stand pameran dijaga oleh 2 peserta didik kelas 8, hasil karya yang dipamerkan antara lain, ecobrick yang sudah dirangkai menjadi meja dan kursi, tas dan dompet yang terbuat dari limbah bungkus plastik, tempat pensil yang terbuat dari kaleng bekas dihias, serta pigura foto yang terbuat dari stik bekas es krim.
Awak media saat menyambangi SMP Negeri 20 Semarang, yang disambut Ulfi Nurfida, S.Pd., selaku guru informatika dan melihat langsung proses pengolahan sampah daur ulang menjadi hasil kerajinan menarik yang dilakukan para siswa. Hal yang menarik dapat dilihat saat bagaimana para siswa siswi membagi tugas untuk pengolahan sampah berbungkus plastik tersebut mulai dari membuka bungkus, memilah, merapikan, hingga menganyamnya sampai menjadi karya seni inovatif nan menarik.
“Hal ini selain membudayakan hidup sehat, juga menumbuhkan kecintaan siswa siswi kepada hasil karya sendiri yang tak kalah dalam hal bentuk, seni serta kualitasnya dibanding buatan pabrikan.
Untuk bahan kerajinan, para siswa membawa sendiri dari sampah plastik dirumah masing-masing. 2 hal positif yang didapat yaitu membiasakan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya, juga membuat rumah dan halaman menjadi bersih dari sampah, terutama plastik”, papar Ulfi Nurfida.
BUNGKUS/RED