Pendiri SWI Dimodusin Penipu Dengan VIDEO Call, Waspada Rekaman Video Call Jadi Senjata Baru Kejahatan Digital

- Jurnalis

Kamis, 12 Juni 2025 - 05:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendiri Sekretariat Wartawan Indonesia (SWI), yang dikenal aktif dalam dunia literasi dan pendidikan jurnalistik

TRIBUNCHANNEL.COM –Jakarta – Pendiri Sekretariat Wartawan Indonesia (SWI), yang dikenal aktif dalam dunia literasi dan pendidikan jurnalistik, menjadi sasaran penipuan berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Modusnya: rekaman video call yang kemudian dimanipulasi untuk menipu pihak lain atas nama korban.

 

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada Senin, 9 Juni 2025, dan menjadi peringatan penting terhadap meningkatnya ancaman kejahatan digital dengan teknologi canggih. Nomor pelaku yang digunakan dalam modus ini tercatat sebagai 0813-7033-6090, mengatasnamakan Aiko Atmodiningrat.

 

Korban yang juga pendiri SWI, menceritakan bahwa penipuan dijalankan oleh dua pelaku dengan peran berbeda. Pelaku pertama menyamar menggunakan nama dan foto profil korban di nomor WhatsApp baru, menghubungi kontak-kontak korban untuk memberitahu pergantian nomor.

 

“Awalnya ada WA masuk dari akun yang memakai nama dan foto saya, bilang kalau ini nomor baru saya. Tapi cara bicara dan polanya janggal,” ujar korban saat dikonfirmasi, Selasa siang

Baca Juga :  Sekjen PP AMMDI Hadi Susanto: Siap Dukung Agus Gumiwang, Plt. Ketum DPP Partai Golkar Untuk Persiapkan Munas

 

Pelaku kedua lalu mengirim pesan ke nomor asli korban dengan berpura-pura sebagai rekan jurnalis. Ia meminta izin melakukan video call singkat dengan alasan profesional. Dalam panggilan tersebut, wajah korban direkam secara diam-diam, kemudian videonya dimanipulasi menggunakan teknologi AI.

 

“Mereka potong-potong video dari panggilan itu. Disisipkan suara lain. Jadi ketika mereka hubungi calon korban lain, wajah saya seolah berbicara padahal suara dan maksudnya bukan saya,” terang korban.

 

Dalam aksi lanjutan, para penipu menggunakan rekaman video call dengan wajah asli yang direkan itu untuk menghubungi kenalan korban dan berpura-pura membutuhkan bantuan, biasanya berupa transfer uang atau bantuan logistik. Saat calon korban merasa janggal karena suara yang terdengar tidak cocok, pelaku menjawab santai, “Iya, suaramu juga beda.”

 

Korban menduga pelaku menggunakan rekaman video call yang saat itu berlatar belakang mobil pribadi sehingga seperti tampilan video terlihat alami dan tidak mudah dicurigai. “Kalau kamu dicurigai, mereka akan bilang jaringan buruk atau sengaja buat putus-putus,” tambahnya.

Baca Juga :  Miliki Legalitas Yang Kuat, Priskhianto Optimis DEKOPIN Bangkit dan Kuat Bersama Pemerintahan Prabowo Gibran

 

Korban menyarankan ketika divideo call agar meminta kepada penilpun penipu untuk mengarahkan ke lokasi lain jangan hanya wajah sehingga bideo editing tersebut tidak bisa lagi lanjut untuk aksi penipuan.

 

Peringatan untuk Jurnalis dan Masyarakat Umum

 

Modus penipuan ini dinilai berbahaya karena menyasar lapisan profesional, termasuk jurnalis, akademisi, bahkan aktivis sosial. Korban mengimbau agar semua pihak ekstra hati-hati bila menerima video call dari nomor baru—terlebih jika disertai permintaan pribadi atau finansial.

 

Pihak SWI tengah menyusun panduan darurat keamanan digital untuk para anggotanya, dan mengimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya pada wajah yang muncul di layar, namun tetap melakukan verifikasi identitas secara menyeluruh melalui jalur resmi.

 

Kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian. Nomor pelaku, 0813-7033-6090, sedang dalam pelacakan oleh tim siber. Ahli keamanan digital menyarankan masyarakat untuk segera mengaktifkan verifikasi dua langkah di aplikasi WhatsApp dan tidak sembarang menerima video call dari nomor tidak dikenal.

Red

Berita Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Madiun Gelar Sosialisasi Gerakan Satu Rumah Satu Pohon
Skandal Kredit Bank Sumut: Pejabat Lainnya Bebas, Nasabah, Pensi dan PC Masuk Bui
Diskusi Panel Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama
Tingkatkan Kapasitas Tagana Dan Pordam Dinsos Kabupaten Gelar Bimtek di Bidang LDP
Pemkab Kendal dan Pemrov Jateng Berikan Bantuan Subsidi Pangan Bagi Anak Berpotensi Stunting
Kasus Penganiayaan Terkesan Lamban, SWI Aceh Dukung Polsek Kutalimbaru Profesional
Woow, Bongkar Dugaan Kolusi Polres Blora Dengan Mafia BBM, PPWI Bawa ke Jalur Praperadilan
Keluarga Ketut Rundung Lawan Eksekusi Lahan, Minta Pengadilan Amlapura Lakukan Peninjauan Ulang
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 05:38 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Madiun Gelar Sosialisasi Gerakan Satu Rumah Satu Pohon

Jumat, 13 Juni 2025 - 05:31 WIB

Skandal Kredit Bank Sumut: Pejabat Lainnya Bebas, Nasabah, Pensi dan PC Masuk Bui

Kamis, 12 Juni 2025 - 06:22 WIB

Diskusi Panel Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama

Kamis, 12 Juni 2025 - 06:11 WIB

Tingkatkan Kapasitas Tagana Dan Pordam Dinsos Kabupaten Gelar Bimtek di Bidang LDP

Kamis, 12 Juni 2025 - 06:03 WIB

Pemkab Kendal dan Pemrov Jateng Berikan Bantuan Subsidi Pangan Bagi Anak Berpotensi Stunting

Rabu, 11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Kasus Penganiayaan Terkesan Lamban, SWI Aceh Dukung Polsek Kutalimbaru Profesional

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:23 WIB

Woow, Bongkar Dugaan Kolusi Polres Blora Dengan Mafia BBM, PPWI Bawa ke Jalur Praperadilan

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:27 WIB

Keluarga Ketut Rundung Lawan Eksekusi Lahan, Minta Pengadilan Amlapura Lakukan Peninjauan Ulang

Berita Terbaru

Berita

Diskusi Panel Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama

Kamis, 12 Jun 2025 - 06:22 WIB