Cacing Tanah Hasil Budidaya Warga Binaan Rutan Kelas IIA Pekalongan Laku di Pasaran

- Jurnalis

Jumat, 7 Juni 2024 - 09:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Sub Seksi Bimbingan Giat (Kasubsie Bimgiat) hasil budidaya cacing di rutan kelas IIA Pekalongan.

TRIBUNCHANNEL.COM – Kota Pekalongan – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pekalongan terus berupaya menempa aneka life skill bagi warga binaannya. Selain diajarkan praktek bercocok tanam aneka jenis sayuran, salah satu kecakapan yang diberikan adalah budidaya cacing tanah putih. Sudah  lebih dari setengah tahun, warga binaan mulai bergelut membudidayakan cacing tanah yang dikembangkan di dalam area Rutan setempat. Dari hasil kerja keras budidaya cacing tersebut kini membuahkan hasil, dimana setiap harinya Rutan Kelas IIA Pekalongan bisa memanen 2-4 kilogram cacing.

 

Kepala Sub Seksi Bimbingan Giat (Kasubsie Bimgiat) pada Rutan Kelas IIA Pekalongan, Eko Kurniawan mengungkapkan bahwa, hasil budidaya  cacing tanah di Rutan ini sangat laku keras di pasaran. Untuk budidaya cacing sendiri dipilih lantaran perawatannya terhitung mudah dan murah, karena untuk pakan menggunakan sisa bahan makanan dan sayuran dari Dapur Rutan setempat. Selain itu, cacing tanah putih juga bernilai jual tinggi, nantinya dijual untuk dijadikan pakan ternak unggas, ikan, bahan obat bahkan kosmetik.

Baca Juga :  Jelang Arus Mudik Lebaran Metrologi Legal Kota Batik Lakukan Pengawasan Kemetrologian di SPBU

 

“Karena ternyata cepat habis, laku setiap harinya pasti ada pedagang pakan ternak atau para pemancing untuk umpan ikan suka beli cacing disini,”ujarnya.

 

Eko menyebutkan, untuk harga cacing tanah ini dijual bisa mencapai Rp65-70 ribu per kilogramnya. Bahkan, pihaknya menegaskan, ada 3 orang eks narapidana dan warga binaan Rutan Kelas IIA Pekalongan yang telah keluar atau menghirup udara bebas dari Rutan kembali meneruskan keterampilan budidaya cacing tanah ini di lahan pekarangan rumahnya.

Baca Juga :  Walikota Aaf Beserta Istri Berhasil Rampungkan Pendidikan Magister di Unikal

 

“Kemarin mereka laporan ke kami bahwa, warga binaan yang bersangkutan ini meneruskan dan mengembangkan usaha budidaya cacing tanah dengan memanfaatkan lahan di rumahnya dan Alhamdulillah usaha mereka juga sudah berkembang. Kebetulan, cacing yang banyak dicari oleh para penjual pakan ternak maupun para pemancing ya jenisnya cacing putih seperti ini, “pungkasnya.

 

Red

Berita Terkait

Viral Video Tiktok Kepala Puskesmas di Kabupaten Madiun Diduga Mendukung Salah Satu Paslon
Puluhan Warga Grudok Balai Desa Bulak Rowosari Kendal, Ada Apa?
Polres Kendal Resmi Launching Gugus Tugas Polri Untuk Dukung Ketahanan Pangan
Santun Tapi Tegas, Pasangan Nomor 02 Jadi Sorotan di Debat Final Pilkada Deli Serdang
Calon Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor Terkuat Amdin Nukliri
DPRD Kabupaten Pekalongan Sampaikan Jawaban Pendapat Bupati Terhadap Dua Raperda
Pj Bupati Madiun Lakukan Penyerahan Sertifikat Elektronik Hasil Pelepasan Kawasan Hutan
Hendry Ch. Bangun Tidak Punya Legal Standing, Surat AHU PWI Diblokir

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 18:30 WIB

Viral Video Tiktok Kepala Puskesmas di Kabupaten Madiun Diduga Mendukung Salah Satu Paslon

Jumat, 22 November 2024 - 15:04 WIB

Puluhan Warga Grudok Balai Desa Bulak Rowosari Kendal, Ada Apa?

Kamis, 21 November 2024 - 09:43 WIB

Polres Kendal Resmi Launching Gugus Tugas Polri Untuk Dukung Ketahanan Pangan

Kamis, 21 November 2024 - 09:36 WIB

Santun Tapi Tegas, Pasangan Nomor 02 Jadi Sorotan di Debat Final Pilkada Deli Serdang

Kamis, 21 November 2024 - 09:28 WIB

Calon Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor Terkuat Amdin Nukliri

Rabu, 20 November 2024 - 10:47 WIB

Pj Bupati Madiun Lakukan Penyerahan Sertifikat Elektronik Hasil Pelepasan Kawasan Hutan

Selasa, 19 November 2024 - 15:07 WIB

Hendry Ch. Bangun Tidak Punya Legal Standing, Surat AHU PWI Diblokir

Senin, 18 November 2024 - 08:33 WIB

Diseminasi Audit Kasus Stunting, Pemkot Dorong Stakeholder Terus Fokus 4 Kelompok Sasaran

Berita Terbaru